Suasana SMP 2 Sedayu tampak meriah hari itu. Para siswa yang duduk di dalam kelas tampak lebih berwarna dari biasanya. Tak hanya siswanya, semua guru turut menyambut hari istimewa ini dengan mengenakan pakaian adat Jawa.
Kamis, 19 September 2019 adalah Kamis Pahing. Kamis Pahing yang jatuh 35 hari sekali merupakan peringatan berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sehingga menjadi layak jika seluruh warga DIY terlibat melestarikan budaya Jawa. Salah satunya dengan menggunakan pakaian tradisional gagrag Yogyakarta. Hal ini selaras dengan surat edaran dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentang pakaian tradisional Jawa, bahwa setiap Kamis Pahing para PNS di lingkungan Pemda DIY harus mengenakan busana tradisional Jawa, termasuk para pelajarnya.
Sejauh ini, pemakaian pakaian tradisional gagrag Yogyakarta di SMP 2 Sedayu masih dalam tahap awal, sehingga tak heran jika terlihat beberapa siswa yang masih mengenakan seragam sekolah. Ada pula siswa yang masih malu-malu mengenakan pakaian tersebut. Bahkan ada siswa yang sudah berpakaian lurik dan mengenakan blangkon, kadang masih terbirit-birit berjalan meski sudah mulai memakai kain jarik yang siap pakai, tetap saja agak sulit melangkah, apalagi bila ingin lari.
Kegiatan ini sejalan dengan Program Pendidikan Karakter yang sedang digalakkan di SMP 2 Sedayu. Salah satunya dengan proses penanaman karakter seperti penggunaan unggah-ungguh (sopan santun) berbahasa. Komunikasi pembelajaran setiap Kamis pun menyesuaikan menggunakan Bahasa Jawa. Hal ini dilakukan mengingat bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal menjadi keharusan bagi generasi muda yang tumbuh di era modernisasi.


Suasana Pembelajaran Di Kelas

Post by : Bernadetta Nataliana Dhianingsih, S.S., M.Pd. (Leea)