Hari Selasa, tanggal 21 September 2021 pukul 06.15 motorku melaju dari Gamping menuju Jl.Parangtritis, karena hari ini ada acara yang selenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Kerjasama dengan MGMP IPS Kabupatan Bantul dan PGSP (Parangtritis Geomaritime Science Park). Di PGSP terdapat Museum Gumuk Pasir yang berbentuk kerucut dan memiliki 4 lantai dengan satu Lorong yang menghubungan dengan bangunan lain. Peserta kegiatan ini ada sekitar 40 peserta yang terdiri dari Bapak/Ibu Guru IPS SMP Se kabupaten Bantul yang sudah mendaftarkan diri dan merupakan satu perwakilan dari tiap sekolah .
Sampai di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, setelah diukur suhu oleh petugas kami memasuki lokasi Museum, setelah itu menandatangani daftar hadir, oleh petugas kami dibagi masker, kaos,dan topi. Setelah melepas sepatu kami dipersilahkan masuk ke Studio Audiovisual. Di ruang tersebut acara dimulai dengan do’a, sambutan dari Dinas kebudayaan Kabupaten Bantul, dan pihak PGSP. Setelah sambutan kami diajak berkeliling di setiap bagian museum. Museum terbagi menjadi 4 Tema sesuai lantainya, yaitu:
- Lantai 1 bertema Geomaritime
- Lantai 2 bertema IPTEK
- Lantai 3 bertema Gumuk pasir
- Lantai 4 bertema Ufuk Parangtritis/Menara Pandang
Sedikit profil tentang Museum Gumuk Pasir merupakan museum bertema kepesisiran dan kemaritiman berbasis informasi geospasial, khususnya gumuk pasir.Museum Gumuk Pasir berada di Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bagian dari PGSP atau Parangtritis Geomaritime Science Park yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial/BIG, Universitas Gadjah Mada , dan Pemerintah Kabupaten Bantul yang berdiri pada tanggal 25 Agustus 2021 yang dulunya berupa Laboratorium Geopasial pesisir pantai parangtritis dan pada tahun 2015 dilakukan pembenahan dan menjadi tempat wisata musium gumuk pasir. Dan pada tanggal 30 Oktober 2017 dibuka Kembali dengan wajah baru., yang harapannya dengan wajah barunya museum Gumuk Pasir ini diharapkan mampu menjadi sarana sosialisasi hasil riset kepesisiran dan kemaritiman khususnya untuk masyarakat pesisir.
Setelah berkeliling dan diberi penjelasan di berbagai ruang di 4 lantai kami masuk Kembali ke ruang Audiovisual untuk diskusi dan Kuis tentang Gumuk pasir , tentang manfaat dan pelestariannya untuk kepentingan manusia. Manfaat gumuk pasir bagi kehidupan manusia diantaranya adalah:
- Benteng alami dari ombak besar bahkan tsunami
- Intrusi air laut
- Penampung air hujan/penyedia air tawar
Sekitar pukul 11.00 WIB setelah makan siang diskusi dilanjutkanlagi diluar museum dan sekaligus temu kangen dengan sesama guru IPS sekabupaten Bantul yang sudah lama tidak melakukan acara ourdoor karena Pandemi, tentu saja dengan protokol kesehatan. Hal yang bisa diambil kesimpulan dan manfaat dari kegiatan wajib kunjung museum terutama di Gumuk pasir ini adalah bisa menambah wawasan dan bisa menunjang untuk pengayaan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya untuk Guru sehingga nanti bisa ditransfer ke peserta didik dalam kegiatan Belajar mengajar, disamping itu kita ikut melestarikan warisan budaya dengan wajib kunjung museum dan bisa ikut melestarikan gumuk pasir yang merupakan ICON PGSP agar tetap terjaga yang merupakan satu-satunya gumuk pasir di parangtritis yang memiliki tipe Barchan/ bulan sabit yang ada di Asia Tenggara yang patut dibanggakan menjadi aset daerah Bantul provinsi Yogyakarta. Bagi semua masyarakat berbagai lapisan ditunggu kedatangannya di museum gumuk pasir beserta siswa atau keluarga dan gratis sebagai wahana rekreasi sekaligus menggali ilmu pengetahuan dan budaya, “salam budaya”, “salam museum”. Semoga Alhamdulillah , semoga bermanfaat, Terimakasih.
Berpose Bersama di ruang Audivisual lantai 1
Post by : Lastri Bintarum, M.Pd.